SIAK
Pabrik Sawit PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan Di Perawang Diduga Buang Limbah Melalui Drainase Kecil Ke Sungai Pinggai

KARIMUNTODAY.COM,SIAK – Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS-red) milik PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Diketahui adanya drainase kecil tempat lalunya limbah Di Belakang PKS Itu.
Melalui drainase kecil itu perusahaan ini diduga membuang hasil limbahnya (over flow-red) ke anak Sungai Pinggai yang berada tepat dibelakang pabrik Sawit tersebut. Kabar yang berkembang di masyarakat beberapa waktu lalu PKS PT.ATM Maredan ini sempat membuang limbahnya. Sehingga aliran anak Sungai Pinggai saat ini tercemari dan ikan-ikan yang hidup di aliran sungai saat itu pun turut terkena dampak bahaya dari limbah yang dibuang oleh PKS PT.ATM Maredan saat itu.
“Banyak yang beranggapan awalnya limbah itu dibuang oleh PT.AIP, setelah kita telusuri aliran anak sungai ini berasal dari PKS yang baru (ATM) tersebut,” sebut seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya kepada Awak Media.
Selain masalah limbah, Ia menyebutkan, ada dugaan pihak perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan juga mengubah fungsi aliran anak Sungai Pinggai yang dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber air bersihnya.
“Setelah ditelusuri dari hulu hingga hilir ada dugaan pihak perusahaan mengalihkan fungsi aliran sungai menuju kolam penampungannya sebagai kolam air bersih. Selain itu juga terjadi penyempitan terhadap anak sungai,” pungkasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi pihak Humas Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan Ferdinan melalui Kepala Kantor PT ATM Azura, Senin (5/11/2018) sore. Perihal limbah yang dibuang melalui drainase kecil menuju aliran Sungai Pinggai tersebut membantah kalau perusahaan itu tidak membuang limbahnya. “Ngak ada itu pak, saya pun ngak tau pak, saya bukan yang ngurusin itu pak, saya ngurusin kantor pak,” imbuhnya kepada wartawan, Senin (5/11/201) sore.(*)
Laporan : Idris Harahap
Editor : Indra H Piliang
