
KARIMUNTODAY.COM, TELUK KUANTAN – Pasar modern Kota Teluk Kuantan sangat memprihatinkan, terkesan kumuh dan semrawut. Jauh dari kata pasar modern, tapi seperti pasar tradisional. Pemerintah kabupaten Kuansing di minta lebih memperhatikan pertumbuhan pasar modern ini.
Pengamatan karimuntoday.com pada pasar modern kota Teluk Kuantan yang terletak di desa Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, sangat memprihatinkan, apalagi pada saat musim hujan bisa dikatakan seperti pasar lumpur, Rabu (2/10/2019). Luas lahan pasar modern ini kurang lebih 8 Ha.
Pada lahan ini terdapat beberapa los, diantaranya los kering dan los basah. Los ini hanya beratap tanpa dinding, sebenarnya pasar modern ini belum bisa difungsikan karena fasilitasnya belum memadai. Seperti “rumah dalam rumah” pasar modern Teluk Kuantan,” ungkap pedagang di pasar modern ini.
Selanjutnya, pedagang di pasar ini bukan hanya pedagang dari kabupaten Kuansing melainkan dari provinsi tetangga yaitu Sumatera Barat. Pedagang dari Sumbar ini berjualan hanya pada hari pasar saja, hari Rabu dan Minggu,” ujar siska salah seorang pedagang kepada karimuntoday.com.
Lebih lanjut, Siska salah satu pedagang dari Sumbar menyampaikan Semenjak hampir 2 bulan pindah di pasar modern pendapatannya mengalami penurunan. ” ba a nio balanjo, urang se male pai balanjo ke dalam los. Dek talalu banyak bana tampek menggale tu, di ateh lai, di bawah lai satu an se ba nyo” pintanya.
Akibat pasar yang semrawut ini banyak pedagang yang berhenti berjualan. Pertama ada pedagang yang tidak ada dana untuk membuat tempat berjualannya. Karena dipasar modern ini hanya ada atap saja. Kedua penjualan mengalami penurunan.
Terakhir, maya salah seorang pedagang pasar modern yang setiap hari berjualan disini menegaskan padahal dari dinas pasar setiap hari melakukan pungutan sebesar Rp 3.000,- per hari dari dinas pasar ke seluruh pedagang di pasar modern. Kemana pungutan tersebut disetorkan,” tandasnya.
Secara terpisah, Kadis Pasar Pemkab Kuansing sampai berita ini di unggah belum dapat dimintai konfirmasinya terkait kondisi pasar modren miirp pasar tradisonal serta adanya pungutan 3 ribu setiap hari kepada para pedagang belum dapat dimintai tanggapanya. (*)
