KARIMUNTODAY.COM, BATAM–Komisi III DPRD kota Batam melakukan pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan dinas lingkungan hidup (DLH), membahas evaluasi triwulan II. Dewan menyoroti soal sampah yang terus menumpuk di kota Batam. Dalam pertemuan tersebut hadir ketua Komisi III DPRD Batam Werton Panggabean, Sekretaris Komisi III Arlon Veristo, Dandis Rajagukguk, Biyanto, Tumbur Hutasoit dan Thomas Arihta Sembiring.
Sekretaris Komisi III DPRD Batam Arlon Veristo menyampaikan bahwa pembahasan dalam rapat tersebut terkait tumpukan sampah di Batam. Antisipasinya agar proses angkut sampah ini bisa lebih cepat supaya tidak timbul aroma bau busuk.
“Kita akui, banyak sampah di setiap kecamatan itu tidak terangkut, akibat dari kekurangan armada. Jadi ada beberapa kecamatan saat itu hadir dalam (RDP) menyampaikan adanya penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS),”ucap Arlon Veristo, Jumat (10/7/2020) Usai RDP.
Makanya hari ini, kita undang lagi DLH mencarikan solusi agar bisa selesai dengan baik menyoal sampah. Ada dua kecamatan yang menumpuk yakni Batam kota dan Batu Aji.
“Kita tahu, Anggaran DLH itu memang dipangkas habis. Sedangkan untuk kendaraan yang rusak itu kan harus dibayar, tentu anggaran untuk itu, untuk itu melalui rapat ini kita carikan solusinya,”tutur Arlon. Politisi Nasdem ini mengakui bahwa anggaran DLH sangat kekurangan dibanding dengan 40 armada pengangkut sampah itu untuk menampung seluruh sampah di Batam itu sangat kurang sekali.
. “Ada 40 total truk pengangkut sampah yang ada di seluruh Batam, semua itu guna untuk mengangkut sampah. Dengan jumlah itu, tidak memungkinkan belum lagi truk yang sudah tua dan rusak,”ulasnya.
Namun, lanjut Arlon, jika dilihat dari kinerja dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kita akui sangat baik ya. Akan tetapi perlu juga inovasi baru serta gagasan persoalan sampah di Batam.
“Warga bisa manfaatkan untuk mengolah sampah agar bisa diolah lebih baik. Sehingga dengan tumpukan sampah yang lama, bisa berkurang,” Selain itu juga Dewan juga menyarankan soal tarif sampah di Batam bagi perumahan menengah ke atas menurutnya, tidak ada masalah ada kenaikan tarif, misalnya dari 30 ribu mi naik menjadi 50 ribu.
“Salah satu tujuan untuk kenaikan tarif itu tidak lain, untuk menggenjot anggaran DLH,”pungkasnya.
Kita minta DLH harus segera angkut sampah, jangan dibiarkan menumpuk, pada kondisi pandemi COVID-19. Ini yang kita tekankan kepada kadisnya.
“Ini masyarakat sudah melapor ke kita kenapa sampah tak diangkut di perumahan hingga di bak sampah tepi jalan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Batam, Herman Rozie mengaku alasan terjadinya penumpukan sampah dikarenakan armada petugas banyak yang rusak. “Alasannya tak ada, Hanya armada memang lagi banyak yang rusak,” ujar Herman.
Ia meyakinkan jika kendala tersebut akan segera diperbaiki secepatnya,”ungkap Herman Rozie. Memang semua anggaran minim,karena Covid-19, semua kegiatan di refokusing untuk penanganan Covid-19. Jd DLH hanya tinggal anggaran utk persampahan saja.
“Dari 4 bidang DLH yang ada, anggarannya hanya khusus persamphan saja,karena ini urusan wajib,”jelasnya. Ia menghimbau, Karena anggaran terbatas,tolonglah masayarakat kurangi sampah dengan memiliah,tertib membuang sampah.(*)