
KARIMUNTODAY.COM, KAMPAR – Penjabat Bupati Kampar yang diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kampar Ir. Azwan, M,Si menghadiri Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional 2024 Kabupaten Kampar yang ditaja Badan meteorologi dan Geofisika Provinsi Riau di Aula Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Kampar. (17/7)
Hadir dalam kesempatan itu diantaranya Anggota komisi V DPR RI, dr. h. Syahrul Aidi Maazat, L.C., M.a., Kepala Balai Wilayahi Medan, dr. h. Hendro Nugroho, S.T. M.Si, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Prof. dr. ir. Rifardi, M.Sc, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim III, Irwansyah nasution, S.T, M.Si, selaku stasiun koordinator, Kepala Stasiun Meteorologi Indragiri Hulu, Nancy Luciana Damanik S.T, M.Si,
Kepala Stasiun Klimatologi Riau, Viktor Edward Hasiholan sibuea, Se, M.Si, Akademisi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Prof. dr. Saberina hasibuan, s.pi, m.si, narasumber dari pusat layanan informasi iklim terapan bidang analisis komposisi kimia atmosfer, bpk eka suharguniyawan, skm dan peserta sekolah lapang iklim operasional provinsi riau tahun 2024.
Dalam sambutannya Azwan menjelaskan bahwa kabupaten kampar adalah salah satu kabupaten andalan di indonesia di sektor perikanan budidaya. tercatat pada tahun 2023 produksi budidaya kabupaten kampar telah mencapai 65.273,69 ton, terdiri dari 42.567,95 ton (kolam) dan 22.705,73 ton (keramba).
Ia menambahkan sejak tahun 2023, kabupaten kampar ditetapkan sebagai kampung perikanan budidaya bersama beberapa daerah lainnya di Indonesia oleh kementerian kelautan dan perikanan republik Indonesia melalui surtat keputusan menteri kelautan dan perikanan republik indonesia nomor 111 tahun 2023.
Beliau juga mengatakan kampung perikanan budidaya adalah suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau komoditas lokal dengan mensinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat sehingga mampu menjamin produksi yang kontinu dan terjadwal.
Azwan juga mengatakan perubahan iklim yang mempengaruhi budidaya perikanan tercermin dari perubahan suhu air dan udara, khususnya suhu permukaan pada kondisi laut dan perubahan lain pada kondisi oseanografi, termasuk arus, kecepatan angin, dan gelombang.
Labih jauh Azwan menyampaikan kondisi cuaca ekstrem yang semakin intens dan sering terjadi merupakan dampak penting, baik berupa badai yang menyebabkan kerusakan material atau membanjiri lahan perikanan air tawar. Ikan atau kerang akan mengalami tekanan dan efek fisiologis yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, yang selanjutnya dapat meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit dan infeksi.
Asisten III itu juga mengatakan keberhasilan dalam menjaga kualitas produksi perikanan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. LIngkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam aspek hasil produksi budidaya perikanan air tawar di masyarakat.
Sementara itu Anggota DPR-RI DPR RI, dr. H. Syahrul Aidi Maazat, l.c., m.a., usai membuka Sekolah Lapang Iklim Operasional 2024 Kabupaten Kampar dalam sambutannya menjelaskan kaitannya dengan faktor alam, misalnya saja iklim. Perubahan iklim memiliki dampak bagi kualitas dan produksi perikanan air tawar. Salah satunya adalah pentingnya informasi iklim yang panjang untuk menanggulangi dampak iklim ekstrim pada budidaya perikanan air tawar. Kerentanan perikanan budidaya air tawar terhadap perubahan iklim menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas usaha. Intensitas curah hujan yang semakin menurun, musim kemarau yang lebih panjang, dan kekeringan menjadikan ketersediaan air yang diperlukan dalam budidaya ikan air tawar semakin sulit.
Ditambahkannya demikian pula sebaliknya dengan intensitas curah hujan yang tinggi, akan terjadinya banjir, kerusakan tanggul atau pematang kolam, hilang atau hanyutnya ikan yang dibudidayakan, sehingga terjadinya kerugian yang sangat besar bagi pembudidaya ikan.
Dalam kesempatan itu juga beliau menyampaikan kepada pelaku usaha perikanan mengenai pentingnya menjaga lingkungan kita untuk mengurangi dampak kerugian pada sektor budidaya perikanan air tawar yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Diakhir sambutannya ia juga berharap agar output dihasilkan dari kegiatan ini mampu meningkatkan wawasan dan mengaplikasikan pada pelaku usaha budidaya perikanan air tawar tentang informasi iklim dan cuaca dari badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika dan menggunakan informasi tersebut untuk kegiatan yang berkaitan dengan budidaya perikanan air tawar di masyarakat.(rudi.s)
