KARIMUNKEPRI

Kisah Pilu Tiyovan Panjaitan, Perayaan Natal dan Tahun Baru Tanpa Keluarga

KARIMUNTODAY.COM,  KARIMUN –   Perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan kebahagiaan Seluruh umat beragama Kristiani yang ada di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Namun, Tidak setiap golongan yang dapat merasakan kebahagiaan tersebut, Sebut saja Tiyovan Panjaitan (26) beralamat Baran 1, Kelurahan Baran Timur Kecamatan Meral Rt.02 Rw.02, Ia hanya tinggal sendiri dirumahnya, Orang tua yovan telah lama berpulang ke sisi tuhan Yang maha Esa.

Dijelaskanya, Ibu tercintanya meninggal dunia pada 2 tahun silam, sedangkan untuk ayah tercintanya meninggal dunia pada 10 tahun silam.

Namun, Saat ditanyai media ia tidak mau menjelaskan apa sakit ibunda tercinta nya tersebut.

“Ayah dan ibu telah lama meninggal, saya hanya seorang diri disini, untuk saudara semuanya dibatam bekerja dan sekolah.” Ucapnya (26/12)

Saat ditanyakan Makna Natal dan perayaan natal, ia hanya murung serta kebingungan menjawab pertanyaan dari awak media, terlebih dirinya hanya tinggal sendiri dirumah yang dititipkan almarhumah ibu dan ayahnya dan tidak bisa merasakan hari kebahagiaan tersebut.

Sebelumnya, Yovan hanya tamatan SMK 1 Kabupaten Karimun dengan Jurusan Teknik Listrik, sedangkan untuk merayakan hari kebahagiaan tersebut ia tidak merayakan layaknya sebagian keluarga pada umumnya, terlebih ia baru saja di resign 1,5 tahun yang lalu dari tempat kerjanya sebagai pemasang TV Cabel didaerah Karimun.

“Ya beginilah bang, kak, saya menganggur 1,5 tahun yang lalu, terlebih kemarin ada tuntutan dari pihak perusahaan untuk dipindahkan kepulau, saat itu posisinya, ibu saya ibu sedang sakit dan hanya saya dan juga adik yang paling kecil masih sekolah merawat ibu, jika saya pergi adik saya yang kecil tersebut belum bisa mengurus ibu yang lagi sakit, Akhirnya 4 kali diajukan pemindahan tugas oleh pihak perusahaan saya memutuskan untuk resign dan merawat ibu yang sedang sakit.” Ucapnya.

“Untuk merayakan Natal pada tahun ini ya beginilah bang, kak, seadanya saja jangankan untuk merayakan, untuk makan saja kadang kesusahan, Berdoa saja kepada tuhan semoga ia memberikan belas kasihannya kepada saya.”Tambahnya.

Dikatakan, Untuk bertahan hidup dan membayar cicilan motor (Kredit) disaat dirinya sedang tidak bekerja ia mengambil pekerjaan sampingan seperti serabutan jika ada info dari temannya, jika mendapatkan uang tersebut ia gunakan untuk sebagai uang pegangan dan membayar cicilan motornya yang hanya tersisa 2 bulan lagi sedangkan untuk harga cicilan tersebut sebesar RP. 1.200.000 (Satu juta dua ratus ribu rupiah), Jika pekerjaan sampingan tersebut tidak ada, ia terpaksa meminta pengajuan kepada dailer untuk meminta penambahan waktu pembayaran motornya.

“Ya kalo tidak ada pekerjaan sampingan dan info dari kawan ya saya tidak makan dan tidak bisa membayar tunggakan motor bang, kak. seperti inilah, terlebih dalam masa pandemi ini sulit sekali mencari pekerjaan.” Ungkapnya.

Dirinya juga pernah beberapa kali mengajukan lamaran pekerjaan dibeberapa tempat namun belum juga mendapatkan panggilan dari pihak perusahaan tersebut.

“Sempat beberapa kali mendengar lowongan pekerjaan saya sudah memberikan surat lamaran kepada perusahaan tersebut, namun sampai saat ini belum ada panggilan, baik lamaran dari PT dan lainnya, Bentuk apapun pekerjaan tersebut yang penting Halal dan tidak merugikan oranglain.” Ucapnya.

Yovan berharapan, Semoga ia mendapatkan pekerjaan yang layak untuk bertahan hidup serta ia meminta pemerintah setempat memberikan perhatian kepadanya dirinya yang hanya tinggal seorang diri.

“Semoga saja ada perusahaan atau tempat kerja yang membutuhkan tenaga saya sekiranya saya siap untuk bekerja asalkan uang itu halal.” ucapnya (*)

Penulis  : Risky
Editor     : Lukman Hakim

 

Loading...
 

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close