JAWA TENGAH
Peringati HUT Grobogan Ke-297, Pemkab Gelar Festival Kebaya dan Batik Grobogan
KARIMUNTODAY.COM – GROBOGAN – Berbagai kegiatan dilakukan Pemerintah Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah dalam memperingati Hari Jadi Grobogan Ke- 297. Diantaranya, diselenggarakannya festival kebaya dan batik di Jalan Gatot Subroto depan Pendopo Kabupaten Grobogan. Sabtu (4/3/2023).
Festival kebaya dan batik tersebut Acara diikuti Forkopimda, dan pimpinan daerah sekitar. Seperti Bupati Demak Eisti’anah yang turut hadir langsung, Kabupaten Kudus, Blora, Boyolali, Pati, hingga Semarang.
Bupati Grobogan Sri Sumarni tampil elegan. Memakai kebaya merah dengan hiasan keemasan. Ia menari di sepanjang area cat walk. Berputar, hingga bersolek. Sembari memamerkan batik Grobogan. Ia kibas-kibaskan batik itu. Layaknya selendang.
Bupati Grobogan Sri mengatakan, pada Hari jadi Grobogan tersebut pemerintah kabupaten berupaya menggelar kegiatan positif. Antara lain diselenggarakannya festival kebaya dan batik.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah atas budaya di Grobogan. Batik dan kebaya dipilih karena memiliki nilai seni dan filosofi tinggi,” ungkap Bupati. Sabtu (4/3/2023)
Bupati menegaskan, batik Grobogan memiliki corak tersendiri dan unik. Berbeda dengan batik daerah lain. Seperti batik motif tanaman palawija, sebagai simbol bumi Grobogan yang subur dan makmur.
” Beda batik Grobogan dengan daerah lain. Batik Grobogan motifnya tanaman palawija. Itu simbol kalau daerah Grobogan subur dan makmur,” tandas Bupati.
Sementara, Kepala DP3AKB Grobogan Indartiningsih, Ketua festival kebaya dan batik mengatakan, upaya menampilkan batik dan kebaya Grobogan itu diharapkan mampu mengembalikan kejayaan batik Grobogan yang pernah harum pada 1938.
Selain itu upaya tersebut juga berkaitan dengan harapan mendorong perekonomian di masyarakat. Lantaran dalam proses pembuatan batik ada nilai ekonomi. Lantaran melibatkan pengusaha hingga masyarakat kecil.
“Melalui festival ini,kami ingin meningkatkan ekonomi masyarakat kecil dan menengah yang ada di Grobogan,” tambahnya.
Dalam festival kebaya dan batik tersebut ada 128 pasangan yang turut serta. Diantaranya Forkopimda, staf ahli, asisten, camat, BUMD hingga kepala desa perempuan,termasuk para warga Grobogan pegiat batik. (nur)