JAWA TENGAH

Balita Kembar Usia 1 Tahun,Mengalami Kelainan Jantung

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN,- Bayi kembar usia satu tahun dari keluarga miskin di Grobogan,Jawa Tengah,divonis dokter mengalami kelainan jantung. Kedua orang tuanya mengetahui kedua anaknya itu mengalami kelainan jantung.saat kondisinya lemas paska dua minggu dilahirkan sehingga harus diperiksakan secara mandiri ke rumah sakit di Semarang.

Di sebuah gubuk Inilah anak kembar yakni F dan F, balita usia satu tahun tinggal bersama kedua orang tuanya Rohmiyati dan Khudori, warga Desa Tambakan,Kecamatan Gubug,Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah.

Orang tuanya tak menyangka,jika kedua balita kembar berjenis kelamin laki laki itu,divonis dokter mengalami kelainan jantung atau jantung bocor.

Menurut Rohmiyati, ibu si kembar saat ditemui di rumahnya menuturkan, ia mengetahui pertama kali kedua anaknya itu mengalami kelainan jantung,saat dua minggu paska melahirkan. Kedua anaknya kondisinya lemas dan tubuhnya membiru.

“Habis melahirkan terus pulang. Sekitar dua minggu di rumah anak ngedrop,badannya membiru. Kemudian saya periksakan ke Rumah Sakit Ketileng Semarang dengan biaya BPJS mandiri pada bulan Agustus 2022 lalu,”ujar Rohmiyati ibu si kembar.Minggu (27/8/2023).

Rohmiyati menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit, kedua anak kembarnya itu mengalami kelainan jantung berupa jantung bocor.

“Pemeriksaan dokter sakit jantung bocor semua,bocor satu,” jelas Rohmiyati.

Paska divonis dokter kedua anak kembarnya mengalami kelainan jantung,Rohmiyati Yang hanya sebagai ibu rumah tangga/dan suaminya Khudlori, yang bekerja sebagai buruh tani serabutan,hanya bisa memeriksakan kedua anak kembarnya ke klinik terdekat. Karena BPJS Mandiri yang biasa digunakan untuk berobat tidak aktif karena tidak dibayar,karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan.

“Mau diperksakan ke dokter rumah sakit lagi,tapi terkendala BPJS nya tidak aktif,tidak mampu membayar. Hanya berobat ke klinik kalau ada uang,”keluh Rohmiyati.

Sementara Kepala Dinas Sosial Grobogan, Edy Santoso saat berkunjung ke rumah orang tua kedua balita kembar tersebut mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Grobogan untuk membantu biaya pengobatan anak kembar tersebut dengan anggaran pemerintah daerah.

“Kami menindaklanjuti laporan dari Pak Kades Tambakan adanya balita kembar yang sakit jantung. Orang tuanya terkendala BPJS karena tidak aktif, kami akan segera membantu melalui BPJS dari anggaran daerah,”ucap Edy Santoso.

Edy menambahkan, karena kedua anak tersebut belum masuk Data Terpadu Kesejahteraan sosial (TKDS) akan dimasukkan DTKS terlebih dahulu agar memperoleh pelayanan kesehatan melalui BPJS daerah.

“ Karena pemeriksaan di rumah sakit terkendala keaktifan BPJS,kedua anak ini akan dimasukkan DTKS dahulu, baru BPJS pusat. Dan kami berusaha untuk bisa mengobatkan dengan BPJS APBD. Insyaallah nanti bulan depan, kami tadi sudah menghubungi Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan BPJS agar bisa digunakan untuk berobat ke rumah sakit Karyadi,” pungkas Edy.(nur)

Loading...
 

Tags
Close
Close