JAWA TENGAH
Seorang Balita Dari Keluarga Tak Mampu Menderita Tumor Mata, Butuh Uluran Tangan
KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Seorang anak dibawah usia lima tahun dari keluarga tidak mampu di Grobogan,Jawa Tengah,mengalami sakit di kelopak mata kirinya. Saat diperiksakan ke dokter RSUD Purwodadi oleh kedua orang tuanya, balita tersebut divonis dokter menderita penyakit tumor mata.
Di gubuk sederhana inilah RS (1 tahun) tinggal bersama kedua orang tuanya di Dusun Keliling Kelurahan Kunden,Kecamatan Wirosari.Kabupaten Grobogan. Anak kelima dari lima bersudara ini tinggal bersama empat saudaranya.
Tak disangka balita berjenis kelamin laki-laki ini menderita tumor mata sejak tiga bulan lalu paska diperiksakan kedua orang tuanya dengan biaya mandiri di RSUD Purwodadi.
Menurut Ngatmi, ibu RS mengatakan, sebelumnya kondisi RS baik-baik saja sejak lahir. Namun sejak tiga bulan lalu mata kirinya memerah dan semakin membesar, hingga kedua orang tuanya berinisiatif memeriksakan anaknya ke RSUD Purwodadi.
“Sakit sejak tiga bulan, pada tanggal 1 Desember 2023 diperiksakan ke dokter, dari hasil pemeriksaan dokter RSUD R Soejati Purwodadi, RS divonis dokter menderita Dianogna Malignant Neoplasm Of Retina atau Kangker Mata,”ucap Ngatmi.
Pihak Dokter kemudian merujuk ke RSUD Karyadi Semarang.Namun, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu, akhirnya oleh kedua orang tuanya RS dibawa pulang ke rumah.
“Sudah diperiksakan ke dokter Purwodadi dirujuk ke Semarang,tapi karena gak punya uang saya bawa pulang ke rumah,” ujar Ngatmi.
Sang suami Saridin yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan,hanya bisa pasrah dengan kondisi anak kelimanya tersebut. Apalagi kedua orang tua RS juga tidak terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga tidak menerima bantuan sosial maupun jaminan kesehatan dari pemerintah.
“Saya kan orang gak mampu suami kerja serabutan. Saya berharap dibantu pemerintah pengobatan anak saya,”pinta Ngatmi
Kedua orang tua RS berharap, ada uluran tangan pemerintah melalui dinas terkait baik Kementerian Sosial maupun Kementerian Kesehatan untuk pengobatan anaknya.(nur)