BATAM
Ulah Developer Timbun Resapan Air, Tiban Koperasi Diterjang Banjir Berlumpur Setelah 23 Tahun

BATAM, (KT) – Pasca hujan lebat sekitar satu jam lebih, Perumahan Tiban Koperasi, yang berada di Rukun Warga (RW) 06, Kelurahan Tiban Batu, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, kemarin diterjang banjir disertai lumpur yang merasuk ke dalam rumah warga yang bermukim di sana. Padahal sejak setahun yang lalu warga setempat sudah mengingatkan Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan (BP) Batam serta DPRD Kota Batam tentang mengantisipasi masalah ini hingga sampai dibahas dalam rapat dengar pendapat (hearing) di dewan.
Akibatnya, sebanyak 28 rumah rusak berat, 10 rumah rusak ringan dan puluhan kenderaan baik roda dua maupun roda empat terendam dan mengalami kerusakan. Ini kejadian pertama sejak 23 tahun lalu, tepatnya 1995 dihuninya pemukiman Tiban Koperasi itu tidak pernah mengalami kebanjiran hebat ulah dari pihak developer disekitar yang menimbun resapan air (diuruq oleh pengembang).
“Sejak tahun 1995 atau 23 tahun lalu perumahan Tiban Koperasi tidak pernah banjir. Setahun yang lalu kami (warga) sudah peringatkan kepada Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam berkali-kali dan kami juga demo ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota dan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) BP Batam agar danau retensi tidak diizinkan untuk perumahan,”ungkap Anto Sujanto kepada KARIMUNTODAY.COM di lokasi kejadian, Rabu (25/7/2018) sore.
Namun menurut Anto, yang peduli dengan lingkungan tempat tinggalnya, tanah disekitar pemukiman mereka tetap saja diuruq oleh pihak developer yang diizinkan oleh Pemerintah Kota tentunya. “Dan, dugaan kami terbukti hari ini (kemarin), dalam waktu kurang dari satu jam dilanda hujan lebat Tiban Koperasi banjir hebat seperti yang kita lihat,”ujarnya.
Ia mengatakan warga tak bisa berbuat banyak saat air mulai membanjiri perumahan Tiban Koperasi. Sebisa mungkin mereka hanya menyelamatkan barang-barang dengan ditumpuk juga mengamankan surat-surat penting dan buku-buku sekolah milik anak. Anto menduga , banjir bandang dari bagian atas itu akibat dari penimbunan kolam retensi di Tiban Koperasi, Sekupang.
Senada warga lainnya Agus, mengatakan ketika dilanda hujan deras, air mengalir deras bercampur lumpur tumpah ruah tidak dapat dibendung ke pemukiman warga perumahan Koperasi, Sekupang. “Air masuk ke dalam rumah sampai setinggi lutut. Semua basah terendam. Alat-alat eletronik rusak. Mobil-mobil pun terendam dan rusak,”katanya.
Camat Sekupang, Arman mengatakan banjir diduga karena adanya penimbunan serapan air yang dilakukan pihak developer di dekat Sekolah Kurnia Kasih. Semenjak ditimbunnya resapan itu, air mengalir ke rumah warga dan akibatnya banjir. Banjir yang barusan terjadi cukup dalam dan arus nya kuat. “Kami bersama tim damkar Batam langsung turun tangan membantu masyarakat melakukan evakuasi mobil maupun barang-barang yang terseret banjir. Arusnya sangat deras ketinggiannya mencapai satu meter. Warga yang menjadi korban banjir ini ditampung di posko yang didirikan Pemko Batam, selain itu juga kita dirikan dapur umum,”kata Arman, kepada wartawan.
Pantauan media ini, selain Tiban Koperasi, banjir juga merengsek ke sejumlah titik yang ada di kota Batam, seperti Jodoh, Nagooya, Batu Aji, Sei Beduk, Tanjung Piayu dan lain-lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Alam (SDA) kota Batam Yumasnur dan Pihak Developer yang diduga jadi penyebab banjir ini belum memberikan keterangan resmi terkait banjir yang melanda kota ini. Berkali-kali telepon seluler sang kadis dihubungi namun tidak direspon, begitu juga dengan wasshaps juga tidak dibalas. (*)
Laporan : Helmy Ridar Wartawan karimuntoday.com
Editor : Helmy Ridar
