JAWA TENGAH
Putus Mata Rantai HIV-AIDS, Puskesmas Gubug 2 Inovasi Layanan Gareng Sentuh Kasih
KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Puskesmas Gubug 2 Grobogan Jawa Tengah mempunyai terobosan layanan inovasi untuk penderita HIV-AIDS di Grobogan Jawa Tengah. Layanan yang dinamakan dengan Gareng Sentuh Kasih ‘Gerak Bareng Selamatkan Diri Secara Utuh Dari HIV Bersama Komunitas Anti HIV-AIDS’ ini dilakukan untuk memutus mata rantai HIV-AIDS di wilayah Kabupaten Grobogan khususnya di wilayah Puskesmas Gubug 2.
Menurut Kepala Puskesmas Gubug 2 Siswanto Hananta melalui Samtini Endriastuti selaku Penanggung jawab Program HIV-AIDS Puskesmas Gubug 2 mengatakan,kegiatan inovasi Gareng Sentuh Kasih ‘Gerak Bareng Selamatkan Diri Secara Utuh Dari HIV Bersama Komunitas Anti HIV-AIDS’ dilakukan secara indoor dan outdoor. Layanan indoor dilakukan di Puskesmas Gubug 2 dengan menyasar pada pasien pada umumnya,pasangan calon pengantin, ibu hamil dan penderita TBC secara langsung di Puskesmas Gubug 2. Sementara untuk layanan outdoor dilakukan secara mobile dengan cara jemput bola di komunitas-komunitas yang ada di wilayah Puskesmas Gubug 2 dan sekitarnya. Seperti, komunitas anak anak muda. Mereka secara sukarela dilakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk pencegahan HIV- AIDS.
“Kita lakukan layanan Gareng Sentuh Kasih,kita lakukan indoor di Puskesmas Gubug 2,dan outdoor dengan menggandeng komunitas peduli HIV-AIDS di wilayah Puskesmas Gubug 2 dan sekitarnya. Kita lakukan pertemuan dengan teman-teman komunitas,kemudian kita lakukan screening,pemeriksaan dan pengobatan untuk pencegahan HIV-AIDS,” ucap Samtini (27/6/2024)
Samtini menjelaskan,Inovasi Gareng Sentuh Kasih ini dilakukan sejak tahun 2021. Namun, karena terkendala covid sehingga untuk kegiatan lebih intensnya di tahun 2023 hingga 2024.
“Sudah kita lakukan mulai tahun 2021,namun karena terkendala covid, lebih intens nya baru bisa dilaksanakan pada tahun 2023 sampai sekarang. Dan layanan pengobatan HIV-AIDS baru bisa dilaksanakan mulai tahun 2023 di layanan PDP (Pengobatan dan Perawatan) di Puskesmas Gubug 2. Dilanjutkan awal tahun 2024 dengan akses layanan PrEP,” jelas Samtini
Rencananya,kegiatan inovasi Gareng Sentuh Kasih outdoor akan dilakuan secara berkelanjutan di wilayah Puskesmas Gubug 2 dengan mengikuti jadwal dari komunitas.
” Mereka dikumpulkan untuk kita lakukan konseling,pemeriksaan dan pengobatan yang biasa dilakukan di indoor Puskesmas Gubug 2.
Kita lakukan test rapid,mereka secara sukarela langsung kita cek,jika negatif kita lakukan pencegahan. kalau positif kita lakukan pengobatan lanjutan ke Puskesmas Gubug 2,” jelas Samtini.
Sementara itu Nur Wahyudi salah satu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat SSR L-PASKA ‘Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Kelestarian Alam’ yang peduli HIV Aids di Grobogan mengatakan ia mengaku terketuk hatinya untuk bergerak dalam lembaga peduli HIV-AIDS,karena kemanusiaan. Mengingat banyaknya teman teman komunitas nya yang terkonfirmasi positif HIV Aids.
“Alasan kemanusiaan mas, berawal dari banyaknya teman teman yang status positif jadi bangkit harapan saya untuk melakukan pengobatan,pencegahan ,sama pengobatan untuk selanjutnya,” ucap Nur Wahyudi yang biasa dipanggil Evi ini kepada jurnalis karimuntoday.com.
Evi,salah satu anggota LSM peduli HIV-AIDS sejak tahun 2017 itu mengatakan, saat ini kasus HIV-AIDS tahun 2024 banyak terjadi pada usia remaja. Tidak seperti pada tahun sebelumnya yang menyasar pada pasangan suami istri.
” Kalau tahun ini banyak kasus kita temukan di komunitas yang dibawah umur,tidak seperti tahun sebelumnya.Kalau di wilayah Gubug ini kita temukan satu atau dua yang positif di komunitas,tapi kalau secara keseluruhan di Grobogan belum ada laporan dari tim saya,” jelas Evi.
Ia berharap semoga kasus HIV-AIDS tertangani dengan baik dan tidak ada yang terinfeksi kembali.
” Semoga kasus HIV-AIDS cepat tertangani dengan baik dan tidak ada yang terinfeksi lagi,” harap Evi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah,pada kurun waktu tahun 2002 hingga bulan Juni 2024, terjadi penemuan kenaikan kasus HIV-AIDS yang signifikan. Total terdapat 1.704 kasus terkonfirmasi positif HIV-AIDS,terdapat 72 kasus merupakan anak anak,dan 482 kasus meninggal dunia.
Sementara di Puskesmas Gubug 2 sendiri, sejak tahun 2018 hingga bulan Juni 2024, terdapat enam orang terkonfirmasi positif HIV-AIDS. Enam orang tersebut dua merupakan anak anak,dua perempuan dewasa,dan dua laki laki dewasa. Enam orang pasien tersebut sudah dilakukan pengobatan rutin di Puskesmas Gubug 2.(sr/nur)