
KARIMUNTODAY.COM, BATAM – Patroli keamanan TNI AL KRI Siwar-646 menangkap tangan lima orang beserta dua speedboat yang mencuri di atas Kapal Tongkang Linau 133 (TK Linau 133) yang ditarik Tugboat TB Danum 50 Berbendera Malaysia di Selat Singapura. Minggu (21/1/2021).
Hal tersebut disampaikan Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada I (Danguskamla Koarmada I) Laksma TNI, Yayan Sofiyan didampingi Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (P) Sumantri K., M.M., komandan KRI Siwar-646, Mayor Laut (P) Anugerah saat Konferensi Pers, Senin (22/2/2021).
Danguskamla Koaramada I, Laksma TNI, Yayan Sofiyan mengatakan adapun kronologi penangkapan pada saat KRI Siwar-646 melaksanakan patroli di Traffic Separation Scheme (TSS) arah Timur sekitar Perairan Karang Banteng, Kepulauan Riau, melihat dua perahu merapat di TK Linau 133. Kemudian ada tiga orang naik ke atas tongkang tersebut.
” Memergoki kejadian tersebut, KRI Siwar-646 bermanuver mendekat TB Danum 50/TK Linau 133 dan diketahui pelaku menurunkan barang muatan dari tongkang ke perahu.” Ungkap Danguskamlagk Koarmada I, Yayan Sofiyan
Selanjutnya Komandan KRI Siwar-646 memerintahkan untuk mengejar dan menangkap perahu yang diduga melakukan aksi pencurian terhadap TK Linau 133.
” kegiatan pencurian itu bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh para pelaku di Selat Singapura tersebut, namun sudah dilakukan berulang kali. Padahal selat Singapura itu memiliki akses yang sangat vital sekali.” Ujar Yayan
Selama ini sering meresahkan para pengguna laut Internasional maupun domestik yang berlayar di Selat Singapura tersebut. Selama tahun 2020 sekitar 62.639 kapal asing yang berlayar di selat malaka dan selat Singapura itu.
“Maka dari itu TNI AL melakukan pengamanan secara sinergis untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh penguna laut. Sebab sangat banyak kapal yang melintas dan itu akan menambah devisa yang sangat luar biasa,” Terang Yayan.
Dijelaskannya, diatas speedboat yang digunakan pelaku juga ada sejumlah jerigen. Jadi para tersangka itu multiplayer, apa peluang yang bisa diambil dari kapal yang melintas. Terkait masalah tersebut diserahkan kepada Lanal Batam untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita setiap hari akan terus melakukan upaya-upaya operasi penegakan hukum di laut. Sepanjang Selat Malaka itu ada 14 stasiun radar yang akan mendeteksi setiap aktivitas kapal-kapal yang melintas.” Tutupnya (hidayat)
