JAWA TENGAH
Proyek Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Manggarmas-Pahesan R7, Kondisinya Cor Gempal dan Mudah Remuk, Kontraktor berdalih Cor Belum Cukup Umur

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Terkait kondisi proyek pekerjaan peningkatan ruas jalan Manggarmas-Pahesan R7 Anggaran DAK Bidang Jalan Tahun 2022) yang diduga dikerjakan tidak sesuai spek, pihak penyedia jasa menampik pekerjaan peningkatan ruas jalan yang dimaksud tidak benar.
Ali Imron selaku perwakilan dari pihak penyedia jasa CV. BSM 44, berdalih bahwa kondisi cor yang bagian pekerjaan cor yang gempal, mudah remuk dan terkikis tersebut karena cor belum cukup umur terinjak warga,serta alat penekan cor rusak.
“Yang cor yang gempal, karena kondisi cor baru sehari. Ada petani yang lewat dan terinjak,sehingga gempal,” bantah Ali, perwakilan pihak penyedia jasa CV. BSM 44, saat ditemui media ini di lokasi.
“Kalau bagian yang pecah dan mudah remuk,memang saat pekerjaan kondisi alat penekan cor rusak, umur beton juga baru seminggu jadi mudah diremuk,tapi kalau saat ini (Kamis,29/9) sudah keras,”bebernya.
Terkait ketebalan cor, pihaknya mengatakan bahwa sesuai gambar PUPR Grobogan,tinggi cor pada pekerjaan dimaksud adalah 20 sentimeter. Bukan 25 sentimeter.
“Sebelum dicor, dikasih lantai dasar 5 centimeter,baru pekerjaan cor. Sesuai rab dan gambar dari PUPR Grobogan tinggi 20 sentimeter,bukan 25 sentimeter,”bantahnya.
Sementara itu, pihak PUPR Grobogan melalui PPKom Ery Subagyo,terkait pemberitaan pembangunan jalan yang diduga tidak sesuai spek, langsung mendatangi lokasi Kamis,29 September 2022. Pihak PUPR Grobogan bersama tim laborat PUPR langsung mengambil sampel cor di sejumlah titik. Setiap 100 meter diambil sampel cor.
“Kita datang bersama tim laborat PUPR untuk mengambil sampel cor. Setiap 100 meter kita ambil sampel untuk uji ketebalan. Hasilnya, untuk ketebalan sesuai rab,20 cm.Rata-rata hasil sampel 21 cm sampai 23 cm,” ungkap Ery saat di lokasi.
“Karena kualitas beton yang digunakan vs 45, perlu uji kelenturan,uji balok. Kebetulan di PUPR Grobogan belum ada alatnya,harus dibawa ke Semarang di BP2 Bina Marga Provinsi Jateng,atau di Undip,untuk membuktikan kualitas beton,” terang Ery
Lebih lanjut Edy mengatakan, untuk kondisi cor yang dicurigai tidak sesuai spek. Pihaknya berencana akan mengambil sampel lagi untuk memastikan kualitas mutu beton sesuai atau tidak.
“Nanti kita jadwalkan, akan ambil sampel lagi di titik yang dianggap meragukan dan diduga tidak sesuai spek,” pungkas Ery
Sementara itu, Ketua Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi Aparatur Negara Republik Indonesia (LI-TPK ANRI) Jawa Tengah, Muhammad Mahfud,SH, menanggapi pernyataan pihak penyedia jasa mengatakan, hal tersebut hanya alibi pihak penyedia saja untuk mencari pembenaran.
“Itu hanya alibi saja. Alasan cor gempal karena diinjak petani, alat rusak. itu alasan saja yang tidak masuk akal. Masak kalau gempal karena diinjak petani rusaknya lebar begitu. Mestinya bekas injakan kaki itu ada. Yang ditemukan di lokasi rusaknya lebar. Itu alibi saja untuk mencari pembenaran,”ucap Mahfud dengan nada ketus.
“Biar pihak penyedia jasa beralasan begitu. Tetap kita dari Lembaga LI-TPK ANRI Jateng, akan segera ajukan aduan ke kejaksaan tinggi biar diperiksa,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi pekerjaan peningkatan ruas jalan Manggarmas-Pahesan R.7 yang didanai dari Dana Alokasi Khusus Bidang Jalan Tahun anggaran 2022 diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak penyedia jasa yang dalam hal ini CV. BSM 44.
Adanya beberapa titik yang kondisinya sudah retak,dan terdapat bagian cor beton yang gempal dan mudah terkikis tersebut, diduga pekerjaan tersebut dikerjakan asal jadi yang penting target pekerjaan selesai,tanpa menghiraukan kualitas cor beton. (nur)

Loading...