JAWA TENGAH
Seorang Balita di Grobogan, Jawa Tengah Menderita Kelainan Jantung Sejak Lahir Butuh Perhatian Khusus

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Seorang anak balita di Grobogan,Jawa Tengah, didiagnosa dokter mengalami kelainan jantung. Kedua orang tuanya baru mengetahui saat anak tersebut berusia tujuh bulan setelah diperiksakan ke dokter. Dari diagnosa dokter balita tersebut mengalami kelainan jantung.
AN (3), balita usia tiga tahun ini sekilas terlihat sehat,namun siapa sangka anak pertama dari pasangan suami istri Afif Muarifan (33) dan Dwina Perwitasari (32) warga Desa Jeketro RT. 04 RW 02 Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah, mengalami kelainan jantung.
Dari penuturan kedua orang tua AN, keduanya baru mengetahui AN mengalami kelainan jantung sejak diperiksakan ke dokter setempat. Sebelum diperiksakan, kedua orang tuanya hanya melihat tubuh AN tidak seperti bocah normal seusianya. Kondisi tubuhnya membiru saat usia tujuh bulan,dan saat berjalan sering sempoyongan. Karena khawatir terhadap kesehatan anaknya, kedua orang tua AN kemudian memeriksakan ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit Semarang.
“ Pas ketahuan badan dia sudah biru, jalan juga sering sempoyongan, akhirnya saya bawa ke puskesmas, dari hasil pemeriksaan dokter bawaan lahir. Kemudian dirujuk ke rumah sakit Ketileng dan terus dirujuk ke rumah sakit Karyadi Semarang,” ungkap Dwina Perwitasari, ibu AN, Minggu (2//4/2023).
Dwina, ibu AN menuturkan, masuk rumah sakit Karyadi Semarang sekitar bulan Juli 2021. Karena kondisi ekonomi keluarga yang pas pasan, hampir dua minggu sekali harus bolak balik periksa di rumah sakit Karyadi dengan menggunakan fasilitas BPJS mandiri.
“Hampir dua minggu sekali ke Karyadi dan divonis dokter mengalami kelainan jantung,” ungkap Dwina Perwitasari.
Dibantu Dinas Sosial Kabupaten Grobogan dan Kementrian Sosial, AN kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta. Selama kurang lebih tiga bulan di rumah sakit itu, AN mendapatkan perawatan serius dari dokter. Hasil pemeriksaaan dokter, AN mengalami jantung bocor di lima titik dan harus segera dilakukan tindakan operasi.
“ Hasil pemeriksaan dokter, anak saya mengalami kelainan di jantung,kata dokter bocor lima,dan harus dilakukan operasi,”ujar Dwina.
Karena kondisi ekonomi yang pas pasan, Afif Muarifan, ayah SN yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan, dan Dwina Perwitasari ibu AN, hanya sebagai ibu rumah tangga, selama dua bulan di rumah sakit itu, keduanya harus putar otak untuk menyambung hidup selama mendampingi AN di rawat rumah sakit. Uang yang dibawanya pun hanya 500 ribu rupiah sangat tidak cukup untuk biaya hidup di Jakarta. Terpaksa harus jual motor dan handphone satu satunya.
“ Saat dirujuk ke Jakarta kita cuma pegang uang 500 ribu, kalau perawatan memang sudah lewat BPJS. Kita bingung waktu itu, untuk biaya keseharian selama dua bulan harus jual motor dan hp satu-satunya untuk menyambung hidup yang penting anak saya sembuh,” ujarnya
Akhirnya, pada bulan November 2021, dengan dibantu Dinas Sosial Kabupaten Grobogan dan Kementrian Sosial Margo Laras, AN akhirnya menjalani operasi yang pertama di umur 1,5 tahun.
“Alhamdulillah, anak saya menjalani operasi yang pertama bulan November 2021,umur 1,5 tahun,kondisinya sudah membaik,tinggal menunggu operasi kedua,”ucap Dwina
Setelah menjalani operasi yang pertama, dari keterangan dokter rumah sakit Harapan Kita Jakarta, sesuai jadwal AN akan menjalani operasi yang kedua setelah usia AN tiga tahun. Pada bulan Maret ini (2023), usia AN sudah tiga tahun.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan Edy Santoso mengatakan, untuk menindaklanjuti operasi yang kedua, pihaknya bersama Kementerian Sosial Margo Laras Pati dan kedua orang tua AN pada bulan Februari 2023 lalu kemudian berangkat ke rumah sakit Harapan Bunda Jakarta untuk memastikan pelaksanaan operasi kedua AN. Namun, karena jadwal dokter di rumah sakit penuh, akhirnya operasi kedua AN diundur tahun depan (2024).
“Kita bulan Februari 2023 berangkat ke Jakarta untuk memastikan operasi kedua AN,sesampainya disana jadwal operasi dokter padet, full sampai akhir tahun,akhirnya operasi kedua dijadwalkan tahun depan, semoga Allah SWT memberikan kemudahan,”ucap Edy Santoso, Minggu (2/4/2023).
Kedua orang tua AN berharap bantuan dan doa dari masyarakat Kabupaten Grobogan khususnya dan masyarakat untuk kesembuhan anaknya AN.
Bagi warga masyarakat, Yayasan Sosial, perusahaan atau yang lainnya, yang terketuk hatinya ingin memberikan donasinya untuk kesembuhan AN bisa langsung datang di rumah orang tua AN yang beralamat di Desa Jeketro RT. 04 RW 02 Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah. Atau bisa dikirim melalui rekening donasi ke rekening BRI AN. Karang Taruna Sebanusa Desa Jeketro di Nomor Rekening : 6018 010348 99539.(nur)
