JAWA TENGAH
Seorang Perempuan Asal Sugihmanik Tanggungharjo Tewas Tertemper Kereta Api Banyubiru
KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Sriyati (56) warga Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo,Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah, meninggal dunia tertemper kereta api Banyubiru, Sabtu (16/12/2023).
Kapolsek Tanggungharjo, AKP Winarno mengatakan, korban tertemper Kereta api Banyubiru Semarang-Solo di KM 26 + 7/8 Sugihmanik.
“Kejian sekitar pukul 09.30 WIB, korban berjalan ke arah utara hendak pulang ke rumah setelah mencari rumput di ladang dengan menyusuri rel KA,” ujar AKP Winarno.
Kapolsek Tanggungharjo AKP Winarno menjelaskan, saat berjalan ke arah utara berada di dekat rel. Bahkan keterangan sejumlah saksi, korban hanya berjarak 50 cm dari rel KA tersebut.
Ketika berjalan ke arah utara untuk pulang ke rumah melaju KA Banyubiru lok CC 2019122 (Yk). Melihat ada perempuan berjalan terlalu dekat dengan rel, masinis memberikan kode atau rambu klakson berkali –kali.
“Korban tidak mendengarkan peringatan tersebut, akibatnya tubuh korban tertemper KA Banyubiru. Melihat hal itu masinis KA Banyubiru kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Stasiun Tanggungharjo,”jelas AKP Winarno.
Kepada petugas PPKA Tanggungharjo, masinis menympaikan bahwa ada seorang perempuan yang tertemper KA di KM 26+7/8. Atas informasi tersebut kemudian petugas PPKA Sugiono mendatangi lokasi.
Di lokasi kejadian, tambah AKP Winarno, saksi bertemu dengan Sunarjo (51) dan Bambang (57) yang saat kejadian juga tengah mencari rumpat. Kepata Sugiono keduanya menceritakan kejadiannya.
“Menurut keterangan dua saksi yang juga sedang mencari rumput, mereka sudah berteriak kepada korban bahwa ada KA akan lewat,” ucap AKP Winarno.
Korban baru mengetahui jika ada kereta api melintas, saat jarak sudah terlalu dekat, sehingga tubuh korban akhirnya tertemper KA Banyubiru.
“Korban meninggal dunia di lokasi karena luka di kepala. Korban tidak mendengarbunyi klakson, karena ada gangguan pendengaran,” pungkas AKP Winarno. (nur)