KARIMUNTODAY.COM, BANTAN – UPT puskesmas Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis melakukan kegiatan sosialisasi program Persalinan Dan pencegahan Komplikasi (P4K) yang yang diselenggarakan di aula pertemuan Balai Desa Suka Maju Rabu 29/11/2023) pagi.
UPT puskesmas Pambang berkolaborasi dengan TP.PKK .Desa suka maju berserta Kader posyandu dan bidan kampung sebanyak 40 Orang yang mengikuti sosialisasi Tersebut,acara di awali dengan pembukaan dan doa, acara sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi ini dibuka oleh Kades Desa Suka maju PJ.Zulfahmi S.pd.l
Dalam pelaksanaan acara sosialisasi ini di isi dengan acara untuk penyampaian materi,diskusi dan ,tanya jawab kepada Nara sumber Dr.Juli fahria
Sosialisasi kegiatan ini Bertujuan untuk Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam rangka mendeteksi sedini mungkin adanya faktor resiko atau komplikasi kehamilan agar dapat di tangani dengan tepat serta penanganan kesepakatan persalinan dan penempelan stiker P4K untuk seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pambang.
Ketua TP. PKK beserta Pengurus Kader Posyandu juga didampingi Dr. Juli Faria sebagai Narasumber Dalam acara tersebut yang dihadiri sekitar 40 orang, Ketua TP. PKK Desa Suka Maju Siti Khotijah S.pd.I memberikan sambutannya, “Alhamdulilah, bahwasannya kita bisa berkumpul di aula Balai Desa tentu apabila dalam menerima banyak kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, intinya mari kita amati, cermati apa yang nanti disampaikan oleh narasumber dalam pertemuan kali ini”. Ucapnya
Kemudian dr. Juli fahria selaku Nara sumber menjelaskan pentingnya kita sebagai generasi cerdas dalam menjalankan program pemerintah, dalam paparannya juga dijelaskan maksud dan tujuan Program Perencanaan Persalinan dan Komplikasi Menuju Keluarga Sehat Sejahtera tujuan daripada P4K diantaranya suami dan keluarga serta masyarakat harus faham tentang bahaya persalinan, adanya rencana persalinan aman yang disepakati oleh ibu hamil, suami, keluarga dan bidan. Ibu hamil juga harus memperhatikan perkembangan bayi dengan cara periksa minimal 6 kali, timbang berat badan setiap kali periksa, minum TTD, imunisasi TT, serta makan makanan bergizi.dalam kehamilan sangat banyak sekali resiko-resiko yang harus diperhatikan yaitu, usia terlalu muda kurang dari 16 tahun,terlalu tua lebih dari 35 tahun, terlalu dekat jaraknya kurang dari 2 tahun, terlalu lama punya anak lagi kira kira 10 tahun, terlalu banyak atau lebih dari 4 anak, terlalu pendek kira kira 145 cm, punya riwayat obstetric, partus dengan penyulit, retensio placenta, dan riwayat SC. Dan masih banyak lagi resiko resiko pada kehamilan. Pada saat hamil seharusnya kita memperhatikan kesehatan ibu dan bayi karena banyak efek yang harus diperhatikan seperti bengkak di kaki tangan dan wajah, sakit kepala disertai kejang, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, juga pendarahan.ucapnya.
Lanjut nya lagi juli mengatakan bahwa kita sebagai keluarga juga sangat penting dan pandai dalam memilih program keluarga berencana. Dengan memilih alat kontrasepsi yang pas diantara bisa dengan menggunakan pil, suntik, kondom, implat, IUD, MOW, MOP. Yang dinamakan dengan MOW adalah kontrasepsi permanen wanita yang sudah tidak menginginkan anak lagi, cara kerja alat ini menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi sel sperma. Alat ini tingkat keberhasilannya sekitar 99%. Yang kedua yaitu MOP pengertiannya pemasangan kontrasepsi permanen laki-laki mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Cara kerjanya menghalangi transport (jalannya) spermatozoa sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Cara ini juga tingkat efektifitasnya 99%, juga dijelaskan cara cara lain seperti susuk KB (inplant), spiral, juga pemilihan KB MKJP. Dengan pertemuan tersebut diharap kita jadi tahu apa yang harus dilaksanakan sebagai kader dan ibu cerdas, Kader Desa seharusnya mendata melalui kunjungan rumah yang ada ibu hamil secara berkala untuk memberikan penjelasan serta meyakinkan pada keluarga dan masyarakat terhadap persiapan persalinan, setiap kali kontak dan ada keputusan atau kesepakatan dengan keluarga maka format perencanaan persalinan diisi berdasarkan kesepakatan tersebut. Apabila ada item yang belum disepakati dalam keluarga maka kunjungan berikutnya terus,” tutupnya.(mul)