
KARIMUNTODAY.COM, TELUK KUANTAN – Memprihatinkan, itulah ungkapan yang cocok untuk Jembatan Gantung di Desa Bandar Alai Kari,Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang melintasi Sungai Kuantan yang dibangun pada tahun 2008/2009 silam tersebut kini sudah terlihat rapuh dan berlubang-lubang akibatnya warga yang melintas harus ekstra hati-hati kondisi seperti itu tentunya sangat mengancam keselamatan warga.
Bapak, Edi (58) tahun,salah seorang warga Desa Bandar Alai Kari ketika dimintai tanggapanya oleh karimuntoday.com, Senin (24/2/2020),mengatakan, setiap kali melewati jembatan gantung selalu dibayangi perasaan takut, terlebih ketika melihat lubang di lantai jembatan tersebut ditambah lagi ketinggianya mencapai kurang lebih 30 Meter dengan arus air yang cukup deras terlihat dari atas jembatan,Namun, warga/masyarakat terpaksa harus melalui jembatan tersebut karena tidak ada alternatif lain yang cepat.
” Hanya jembatan inilah satu-satunya jalan tercepat kalau saya ingin pulang kerumah dari pekerjaan bertani. Jadi mau tidak mau saya harus melewatinya, meskipun saya tahu resiko yang akan saya alami kalau nantinya saya terjatuh hingga menjadi korban apabila lantai jembatan ini roboh,” ujarnya
Sementara itu,Kepala Desa Bandar Alai Kari,Drs.Ebdrayani mengatakan, bahwa seluruh kondisi lantai jembatan gantung saat ini sangat memprihatinkan karena kayu sudah lapuk termakan usia.Dia mengakui sejak jembatan gantung itu di bangun sampai sekarang tidak ada perawatan dari Dinas Kementerian Desa begitu juga dari dinas terkait,hingga sekarang belum ada perhatian perbaikan atau perehaban,jadi sangat wajar kalau kondisinya seperti itu.
” Sudah dua kali disampaikan oleh Sekdes Desa Bandar Alai Kari kepada Kementerian Desa namun jawaban dari kementerian desa kami hanya membangun dan dia juga pernah menyampaikan langsung kepada bupati Kuansing H.Mursini lalu bupati lansung menelepon Kadis PUPR, Kadis mengatakan kepada bupati H.Mursini bahwa jembatan Gantung Bandar alai kari belum ada serah terima aset dengan Pemkab Kuansing,”terang Kades kepada Reporter Karimuntoday.com.Senin (24/2/2020).
Kata Kades lagi,Kepada siapa kami harus mengadu sedangkan jawaban dari Kementerian Desa dan Pemkab Kuansing tidak ada titik temunya tanda-tanda perbaikan,”keluh kades.
Dia berharap agar Kementerian Desa dan Pemkab Kuansing dan DPR RI,DPR-P,DPRD Kabupaten Kuansing cepat tanggap dengan adanya keluhan masyarakat. “Semoga para pemangku kebijakan di Kabupaten Kuansing memiliki rasa keprihatinan atas kondisi jembatan gantung Bandar Alai Kari ini untuk segera dilakukan perbaikan ataupun perehaban, sebelum jembatan tersebut memakan korban,” ucapnya.
Terakhir dikatakan Kades Bandar Alai Kari, kondisi seperti itu bukan saja terjadi pada jembatan gantung namun begitu juga dengan SD Negeri 014 Bandar Alai,yang juga Aset Kementerian Desa sampai saat ini belum juga ada serah terima dengan pihak Pemkab Kabupaten Kuantan Singingi,akibatnya sejak dibangun juga tidak ada perbaikan hingga terlihat sudah banyak yang berlubang dan bocor dan lantai keramiknya pun sudah ada yang pecah,”tutup Kades (*)
