RIAUSIAK

Warga Kelurahan Perawang Keluhkan Pembangunan Drainase Diduga Asal Jadi  

KARIMUNTODAY.COM, SIAK– Warga yang berdomisili di Jalan Datuk Sri Marajo, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Mereka mengeluhkan pembangunan saluran drainase disepanjang jalan itu, sepanjang kurang lebih 296 Meter, pasalnya pembangunan drainase di jalan itu menurut warga sekitar terkesan asal jadi dan di duga tidak sesuai dengan bestek atau petunjuk teknis pekerjaannya.

Selain itu warga sekitar juga mengeluhkan bekas galian tanah pembangunan drainase itu yang di tumpuk oleh kontraktornya di tengah jalan dan ditinggalkan begitu saja hingga menjadi momok bagi warga, karena tumpukan tanah bekas galian itu ketika musim kemarau seperti saat ini dia berubah menjadi debu yang dikeluhkan warga mengganggu pernafasan mereka.

Pembangunan dranse milik pemerintah Dinas PUPR Kabupaten Siak yang sampai saat ini belum diketahui nama perusahan kontraktornya yang mengerjakan proyek tersebut, pasalnya tidak terlihat papan plang proyek dipajang  pantauan awak media dilokasi memang tampak terkesan asal jadi, selain memang di duga tidak sesuai bestek tampak pula pinggiran maupun tepi drainase yang tidak rapi berliku-liku  bak ular dan tampak pula bagian bekas coran besi menonjol keluar dan sangat membahayakan jika terinjak oleh pejalan kaki.

Untuk itu diduga ada unsur mark up yang dilakukan karena lemahnya pengawasan baik dari Dinas PU Kabupaten Siak maupun konsultan pengawas, sehingga diharapkan pihak yang berwenang (aparat penegak hukum-red) dapat melakukan investigasi dan mengaudit proyek tersebut agar tidak merugikan negara, daerah maupun masyarakat di Kelurahan Perawang tersebut.

“Kami warga di sini sangat mengeluhkan masalah debu, karena tanah bekas galian mereka itu di tumpuk di jalan, dan tidak pula di bersihkan, hingga pas musim kemarau macam ini debunya berterbangan yang sangat mengganggu pernafasan kami, terlebih ketika ada mobil yang melintas. Kemudian proyeknya pun kami menduga tidak sesuai dengan bestek,” mas bisa lihat sendirilah, bentuknya saja tidak rapi berkelok-kelok seperti ular, kemudian ada pula yang di tambal-tambal dan retak-retak padahal baru beberapa minggu yang lalau mereka tidak tampak bekerja di sini lagi, kita minta lah pihak terkait agar meninjau ulang kerjaan mereka ini.” Sebut salah seorang warga sekitar kepada media ini Senin (01/07/19) Siang kemarin, yang  enggan namanya untuk di publikasikan.

Lanjut dia menerangkan bahwa para pekerja kontraktor pembangunan drainase itu mulai bekerja kurang lebih sekitar satu bulan yang lalu dan baru tampak tidak ada aktifitas bekerja setelah sepuluh hari yang lalu. “Mereka mulai bekerja di sini sebelum bulan puasa kemarin, terakhir sepuluh hari yang lalau mereka tampak bekerja disini, kalau plang proyek memang pernah saya lihat mereka pasang disini, cuma yang anehnya plang itu langsung di lepas dan dibawa entah kemana oleh mereka,” Terangnya lagi.

Lebih jauh dikatakannya adapun yang menjadi inti persolan yang paling menggangu bagi masyarakat sekitar iyalah masalah tanah yang beserak-serak di jalan yang tidak mereka bershikan dan akhirnya menimbulkan debu ketika ada mobil yang melintas di jalan itu, “untungnya selama ini belum pernah ada hujan, mungkin kalau datang hujan pun jalan ini akan menjadi licin dan bisa membahayakan pengendara yang melintas di jalan ini,” Keluhnya.

Terpisah Fuji Selamat, penjaga sekolah SMP Negri 3 Tualang ketika diwawancarai oleh Wartawan dia pun mengeluhkan hal yang serupa, terlebih posisi jalan itu berada tepat di depan SMP Negri 3 Tualang. “Ya, itu lah mas, kita juga mengeluhkan debu itu loh, terus jembatan yang mereka buat juga kurang lebar, kita khawatir orang jatuh di jembatan itu, masalahnya kan yang datang kesekolah ini yang mengantar anaknya kebanyakan mamak-mamak.” Keluhnya.

Ditanya apakah setahu dia sudah pernah terjadi insiden di kawasan ruas jalan tersebut khususnya bagi pengendara yang mengantar anak kesekolah itu dia mengatakan untuk saat ini belum ada, namun tidak tertutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi dengan kondisi jalan yang seprti itu. “Untuk insiden sekarang memang belum ada, namanya juga masih baru, tapi kan bagaimana juga kita tetap khawatir dengan kondisi jalan yang seprti itu, kita berharap lah jembatan yang mereka buat diatas drainase yang mereka bangun itu diperlebar untuk akses masuk kesekolah ini, kemudian tanah yang bertumpuk di jalan itu ya tolong cepat di bersihkan lah mas, soalnya kalau pas kemarau gini kaca sekolah ini pun abunya tebal nempel di kaca jendela sekolah,” Pungkasnya.

Dapat diinformasikan hingga berita ini ditayangkan di media ini, wartawan masih mencoba menelusuri perusahaan kontraktor maupun pelaksana pembangunan drainase itu, dan wartawan juga masih berusaha untuk melakukan konfirmasi terhadap dinas terkait.(*)

Laporan   : Idris Harahap

Editor       : Indra H Piliang

Loading...
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close