KARIMUNTODAY.COM, NATUNA – TMMD ke 115 kodim 0318/ Natuna bekerja sama dengan Dinas kesehatan kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan sosialisasi Stunting di Balai desa Tiangau kecamatan Siantan Selatan.Rabu 19/10/22.
Kegiatan Sosialisasi Penanganan Stunting , dengan menghadirkan peserta adalah orangtua Baduta (bayi bawah 2 tahun) stunting yang akan diintervensi dengan pemberian PMT, TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang terdiri dari kader-IMP-bidan, Ketua TP PKK Desa Tiangau acara dibuka oleh Kepala Desa Tiangau Bapak Kherman syah dengan narasumber adalah Dr.Devi Agustiani dari dinas kesehatan kabupaten Kepulauan Anambas.
Sebagai pembuka Pasiter kodim 0318/ Natuna kapten Arh Agus Sungkowo mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program TMMD ke 115 berupa rangkaian kegiatan non fisik yang telah dijadwalkan, di samping itu lanjut pasiter kodim Natuna
Sementara itu sebagai pengantar sebelum kegiatan sosialisasi Stunting di mulai pasiter kodim 0318/ Natuna menyampaikan sedikit pengertian tentang Stunting , Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis). Hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh Dinas terkait. Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga seringkali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.katanya.
Dr.Devi Agustiani sebagai Nara sumber meyampaikan dalam kegiatan sosialisasi Stunting dengan tema penurunan angka Stunting.
Dalam rangka penurunan angka stuting di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas di Tahun 2022 di masing masing daerah pada umumnya, dan khususnya masyarakat Desa Tiangau, maka daerah yang ada anak – anak Stunting dan ibu ibu sedang hamil akan ada penanganan dan pemantauan dari dinas kesehatan yang di bantu oleh para kader-IMP-bidan, Ketua TP PKK Desa Tiangau .
Untuk baduta stunting yang akan di intervensi selama 90 hari. Dan setelah 90 akan dilakukan evaluasi dan monitoring, apakah sudah ada peningkatan untuk tumbuh kembang mya atau belum. selama kegiatan pendampingan, orangtua baduta stunting akan menggandeng kader kader-IMP-bidan, Ketua TP PKK Desa Tiangau dan untuk menu dan pemantauan gizi didampingi oleh Tim dari Puskesmas Terempa selatan. Kata Dokter lebih lanjut dipenyampaiannya.
Harapan Dr.Devi Agustiani dalam pemberian PMT bagi anak baduta stunting ini bisa berjalan dengan lancar dan perkembangan tumbuh kembang anak menjadi lebih baik. Walaupun kegiatan ini juga bukan yang utama, tetapi yang utama adalah tetap peran serta orangtua dan keluarga dalam memberikan perhatian kepada anak yang mengalami stunting. Imbuhnya.
Dalam kesempatan ini juga di bagikan kepada para peserta sosialisasi Stunting berupa paket susu.(Rls/Red)
Loading...