PEKANBARURIAU

Pertumbuhan Ekonomi Riau Terus Membaik di Tahun 2022

KARIMUNTODAY.COM, PEKANBARU – Terus melandainya kasus Covid-19 di Riau dan mulai stabilnya kondisi ekonomi masyarakat membuat pertumbuhan ekonomi Riau terus membaik pada tahun 2021 ini. Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Riau pada tahun 2022 mendatang akan tetap meningkat.
Sebelumnya, ditopang ekspor dan investasi, Perekonomian Riau tetap tumbuh positif pada triwulan III–2021. Pada periode tersebut, ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,10% (yoy), meski realisasi tersebut lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,14%, yoy).
Hal ini diungkapkan Deputy Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Maria Cahyaningtyas dalam kegiatan Bincang Bersama Media, Jumat (12/11/2021).
Disebutkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Riau ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2022, karena peningkatan harga CPO yang merupakan bahan baku dasar produk daily needs. Kenaikan harga CPO dunia ini memberikan dampak positif bagi para petani kelapa sawit di Riau. “Selain harga TBS kelapa sawit yang berada diangka Rp3,457 per kilogram serta menggeliatnya usaha kuliner, membuat ekonomi masyarakat kembali bangkit,” ujar Maria Cahyaningtyas.
Lanjutnya, dari sisi lapangan usaha, meningkatnya permintaan dan harga komoditas global, mendorong masih positifnya pertumbuhan sektor pertanian dan manufaktur.
Selain dari sektor CPO, kinerja pertambangan terutama minyak bumi juga diperkirakan akan membaik. Hal ini didorong oleh perbaikan lifting pasca peralihan pengelolaan blok Rokan. “Dengan target produksi yang terus meningkat secara gradual, akan meningkatkan produksi minyak mentah di Riau dalam beberapa tahun mendatang,” terangnya.
Inflasi Terkendali
Sementara itu, inflasi di Provinsi Riau terpantau terkendali. Pada bulan Oktober 2021 lalu, Riau mengalami inflasi yang didorong oleh menurunnya pasokan cabai merah di tengah perbaikan permintaan dan daya beli masyarakat.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Oktober 2021 menunjukkan inflasi sebesar 0,32% (mtm) atau 2,00% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm) atau 2,25% (yoy). Secara spasial, inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai, dengan inflasi sebesar 0,46% (mtm), diikuti oleh Tembilahan dengan inflasi sebesar 0,38% (mtm), dan Kota Pekanbaru dengan inflasi sebesar 0,29% (mtm).
Pada bulan Oktober 2021, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 2,00% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,25% (yoy). Meskipun secara bulanan inflasi Oktober 2021 lebih tingi dibanding bulan sebelumnya. Perkembangan inflasi tersebut lebih tingi dibanding dengan Sumatera yang mencatat inflasi masing-masing sebesar 1,88% (yoy) dan 1,66% (yoy).
Berdasarkan disagregasinya, sumbangan inflasi Oktober 2021 terbesar berasal dari kelompok volatile food yang tercatat inflasi 3,65% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 5,56% (yoy). Di sisi lain, tekanan inflasi kelompok inti dan adm price  terpantau lebih stabil dengan perkembangan masing-masing inflasi 1,07% (yoy) dan 1,65% (yoy).
“Meskipun demikian, masih perlu diwaspadai peningkatan inflasi inti dan adm price yang diperkirakan mengalami peningkatan pada akhir tahun, seiring dengan sentimen positif prospek harga emas ke dan perkembangan harga minyak dunia yang masih dalam tren peningkatan,” tukasnya pula. (rid)
Loading...
 

Tags
Close
Close