KARIMUNTODAY.COM, PAYAKUMBUH— Dalam rangka mempromosikan SMPN 1 Payakumbuh kepada siswa kelas VI SD sederajat yang ada di Luak Limopuluah, kembali Sempetupa Competition digelar untuk yang ke 14 kalinya, sukses digelar. Sempetupa Competition digelar tanggal 2 – 3 Maret 2019 di Komplek SMPN tertua di Luak Limopuluah ini menurut laporan Ketua Panitia Hj. Syofwarni, Ahad (03/03/2019) disesi pembukaan, Sempetupa Competition diikuti 610 siswa SD / MI Luak Limopuluah.
Diterang Ketua Panitia bahwa dihari pertama Sabtu (02/03/2019) digelar ajang talenta siswa. Hafidz dengan 29 peserta, solo song 11 orang, tari 11 orang, storyreading 10 orang, gitar solo 1 orang. Untuk lomba MIPA hari ini diikuti 548 orang. Selain Kepala SMPN 1 Payakumbuh Defi Marlitra dan keluarga besar bersama OSIS, Hadir dalam pembukaan Sempetupa Competition XIV ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh diwakili Kabid Dikdas Tafril Samry hadir bersama Kasi Kur dan Korwas, Ketua Komite Elfiandi dan ratusan walimurid mendampingi anak berlomba.
Apresiasi setingginya disampaikan Kepala SMPN 1 Payakumbuh, Defi Marlitra dengan tingginya antusias masyarakat menyekolahkan anaknya di SMPN tertua meskipun menteri sudah keluarkan aturan terkait zonasi. “sebanyak 90 % siswa kita akan diisi siswa sesuai zonasi dan 10 % lainya berasal dari luar zonasi. Salah satu langkah mengisi 10 % tersebut adalah melalui ajang ini.
SMPN 1 Payakumbuh adalah sekolah rujukan nasional dengan 28 rombel diasuh 53 guru dibantu 16 tenaga kependidikan. Sekolah kita dilengkapi kelas olahraga. Fasilitas lain yang diberikan pemerintah saat ini adalah Bina Potensi Bintang. Semoga kegiatan kita hari ini dinilai amal ibadah di sisi Allah SWT,” beber Defi Marlitra Kepala sekolah ke 21 di SMPN 1 Payakumbuh ini.
Sementara itu, Ketua Komite dalam sambutan singkatnya menyebutkan bahwa manusia dilengkapi kecerdasan sejak lahir yang perlu diasah melalui pendidikan. “Sebagai manuasia Allah karuniai beberapa kecerdasan saat lahir, yaitu kecerdasan verbal, numeric, musical, membangun ruang / arsitek, finansial dan religi. Setiap kecerdasan manusia beda beda. Itulah yang kita eksplore. Karena syarat jadi ilmuwan adalah jujur, terbuka dan demokratis,”motivasi Elfiandi owner STIH Payakumbuh.
Membuka Sempetupa Competition, Kabid Dikdas Tafril Samry beberkan prestasi SMPN 1 Payakumbuh mulai tingkat kota, provinsi, nasional dan internasional. “Salam maaf dari Kadiknas tak bisa hadir siang ini. Tujuan penjaringan ini adalah supaya peserta didik bisa masuk sekolah ini melalui jalur prestasi. Adalah kebijakan zonasi. Kalau tidak dibatasi melalui zonasi, siswa akan membludak di satu sekolah favorit, meninggalkan sekolah lokal. Atas dasar itu pemerintah pusat melahirkan kebijakan zonasi dan intens dalam pengawasannya. Dan jajaran pendidikan di Pemko Payakumbuh sudah jalankan kebijakan ini,”terang Tafril Samry.
“Kedepan kita harapkan keluarga besar SMPN 1 Payakumbuh membentuk sebuah kelas tahfidz sebagai penguatan pendidikan karakter di sekolah. Hadiah umrah tetap kita siapkan sebagai rewardnya,” ulasnya.
Dengan mengucapkan Basmallah, bersama kita buka Sempetupa Competition XIV tahun 2019. Semoga Allah SWT meridhoi, aamiin,”pungkas Tafril Samry sembari menyaksikan peserta Sempetupa Competition hari pertama menampilkan talentanya.(*)
Laporan : Wahyu Uliadi
Editor : Indra H Piliang