JAWA TENGAH

Tradisi Minum Dawet di Pranten Kembali Digelar, Dalam Kirab Budaya Sedekah Bumi

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN,- Pemerintah Desa Pranten,Kecamatan Gubug,Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah,kembali melaksanakan kirab budaya dalam acara sedekah bumi setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi covid 19. Minggu (4/6/23).

Kirab budaya dimulai kepala desa bersama para perangkat desa berjalan kaki sejauh tiga kilometer mulai dari makam leluhur diikuti sembilan gunungan hasil bumi dengan diiringi kesenian rebana.

Uniknya,sesampainya di rumah kepala desa,warga diwajibkan untuk minum air dawet yang disediakan dalam acara sedekah bumi,setelah kirab selesai.

Pelaksanaan kirab sedekah bumi diawali dengan kepala desa bersama perangkat desa berdoa bersama di makam leluhur,agar pelaksanaan kirab budaya sedekah bumi diberi kelancaran.

Setelah selesai berdoa di makam leluhur,kepala desa pranten beserta perangkat desa berjalan kaki diiringi kesenian rebana menuju rumah kepala desa. Di belakang perangkat desa,diikuti sembilan gunungan yang terbuat dari hasil bumi yang dibuat masing masing kampung, untuk memeriahkan acara sedekah bumi.

Setelah sampai di rumah kepala desa,kemudian dilanjutkan tradisi siwer desa. Sementara sembilan gunungan diarak keliling kampung hingga menunggu tradisi siwer desa selesai.

Setelah itu, gunungan berisi hasil bumi tersebut sesampainya di rumah kepala desa,langsung menjadi rebutan ratusan warga,yang sejak siang menunggu di rumah kepala desa. Mereka nekat saling berdesakan dan tak menghiraukan himbauan kepala desa maupun petugas untuk tertib,demi mendapatkan gunungan hasil bumi.

Warga mengaku senang bisa mengikuti tradisi sedekah bumi. Meski harus berdesakan dan saling berebut dengan warga lainnya.

Suasana Pemerintah Desa Pranten,Kecamatan Gubug,Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah,kembali melaksanakan kirab budaya dalam acara sedekah bumi setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi covid 19. Minggu (4/6/23).

“ Sudah dua kali ini ikut rebutan gunungan. Ini tadi dapat buah naga dan sayuran. Unik dan seru pokoknya,”ujar Eva warga Pranten, Minggu (4/6/23).

Uniknya,setelah selesai berebut gunungan, setiap warga yang hadir dipersilahkan untuk menikmati air dawet yang disediakan pihak desa secara gratis untuk warga. Sementara Kepala Desa Pranten Muhammad Sutopo bersama istri Aristin Umini dan perangkat desa melayani warga layaknya penjual melayani pembeli.

Istri Kepala Desa Pranten Aristin Umini,yang ikut melayani warga menyediakan minuman dawet untuk warga mengatakan, dawet dalam sedekah bumi ini sebagai simbol ketentraman untuk Desa Pranten.

“Dawet ini adem,seger,biar masyarakat Desa Pranten adem ayem,aman,makmur dan sejahtera,” ucap ibu dua anak yang biasa dipanggil mbak Umi ini,Minggu (4/6/23).

Umi menambahkan, sudah dua tahun sejak pandemic covid 19, kegiatan sedekah bumi ditiadakan. Tetapi, minuman dawet tetap dibuat untuk dibagikan ke masing-masing warga Desa Pranten.

“Untuk dawet memang setiap tahun kita membagi. Untuk perayaan kemarin memang sempat tidak ada karena pandemic. Tapi dawet tetap kita buat dan kita bagi ke rumah rumah masing-masing,” ucap Umi.

Kepala Desa Pranten Muhammad Sutopo berharap agar kirab budaya ini terus digelar setiap tahun, sebagai tradisi untuk melestarikan budaya jawa, sekaligus sebagai bentuk syukur kepada yang maha kuasa.

“Semoga tradisi sedekah bumi ini terus dilakukan setiap tahun, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena diberi hasil panen yang melimpah, agar masyarakat Desa Pranten makmur dan sejahtera,”pintanya. (nur)

Loading...
 

Tags
Close
Close