
KARIMUNTODAY.COM, BENGKALIS – Pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, Ersan Saputra pada saat di wawancarai ketika berkunjung di lokasi MTQ -43 Tingkat Provinsi Riau di Taman Andam Dewi kecamatan Bengkalis di wawancarai wartawan ini terkait keuangan kabupaten pada Senin tanggal 23/6/2025 yang menyebut kondisi keuangan daerah berjalan stabil dan baik-baik saja, menuai pertanyaan dan kekecewaan dari masyarakat. Pasalnya, di lapangan, realitas yang dirasakan rakyat jauh dari kata “stabil dan baik-baik saja ungkapnya.
Sementara Sejumlah warga Bengkalis mengeluhkan berbagai persoalan krusial, mulai dari keterlambatan pembayaran honorarium pegawai non-PNS, tunda bayar jasa pelayanan tenaga kesehatan, hingga mandeknya program bantuan sosial dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Kami menjerit, ekonomi lesu, harga kebutuhan pokok tinggi, tapi bantuan tak kunjung cair. Kami heran, di mana stabilnya seperti yang dikatakan Sekda?” keluh Ari, Warga Kecamatan Bengkalis.
Sementara itu, tenaga kesehatan di RSUD Bengkalis pun sudah lama mengeluhkan hak mereka yang belum dibayarkan sejak pertengahan tahun 2024. Mereka terus menunaikan kewajiban, namun tak kunjung menerima hak, dengan alasan ‘tunda bayar’ akibat defisit.
“Sudah setahun piket kami belum dibayar. Tapi pejabat bilang anggaran aman? Lalu, uang kami ke mana?” ujar salah satu petugas medis yang enggan disebut namanya.
Ironisnya, di tengah jeritan masyarakat dan pegawai honorer, pernyataan Sekda justru seakan menutup mata terhadap fakta di lapangan. Hal ini membuat publik semakin bingung dan bertanya-tanya, apakah informasi kondisi keuangan daerah hanya dikemas secara politis tanpa transparansi?
Beberapa aktivis menilai perlu ada audit terbuka terhadap pengelolaan anggaran daerah. “Jika memang stabil, maka tunjukkan di mana pos-pos anggaran yang menyerap. Jangan sampai pemerintah daerah dinilai gagal membaca realitas rakyat,” kata seorang tokoh masyarakat.
Dengan kondisi ini, masyarakat mendesak adanya tindakan nyata, bukan sekadar pernyataan manis di ruang konferensi pers. Bengkalis butuh solusi, bukan ilusi keluhnya.(My)
