KARIMUNTODAY.COM, SIAK – Akibat Jalan hancur dan tak kunjung di perbaiki, kemacetan sepanjang 2 kilometer terjadi di Jalan Pemda lintas Perawang-Siak, di Desa Maredan Kecamatan Tualang,Kabupaten Siak, Riau. Kamis (1/11/2018) sore.
Pantauan awak media di lokasi kejadian, tampak mobil bermuatan berat sulit melewati jalan yang hancur tersebut, Bahkan terjebak di dalam lobang Jalan yang telah hancur tersebut.
Hal ini membuat pengguna jalan yang ingin melewati Jembatan Syultan Syarif Qasyim (Jembatan Maredan) dari arah Kampung Tualang Timur ke Arah Perawang harus menunggu lebih dari 2 jam.
“Saya dari Siak mas mau ke minas, sudah 2 jam menunggu mas, mobil itu muatan berat, jadi sulit melewati lubang besar itu, apa lagi baru selesai hujan”, Ujar yanto warga Kecamatan Minas yang ingin melewati Jembatan Maredan itu.
Keluhan yang sama juga disampaikan warga Kampung Maredan yang setiap hari melewati jalan yang rusak tersebut. Ia sangat kecewa dengan dinas PU yang tidak bertanggung jawab atas aset yang telah diberikan negara itu.
“Saya kerja di Perawang mas, setiap hari lewat sini, ini sudah keterlaluaan mas, belum sampai setahun di perbaiki, jalan ini rusak lagi mas, Dinas PU kemana. Kenapa jalan sudah hancur begini tidak juga diperbaiki”. Jelas Eko warga Kampung Maredan dengan nada kesal.
Hal senada yang lebih ekstrim lagi diucapkan oleh pedagang keliling atau along-along, pak agung, Warga kampung Tualang, “Kami bayar pajak setiap tahun, bukan nya pajak itu untuk perawatan jalan, nah, kalau untuk perawatan jalan, kenapa jalan ini sampai hancur begini, jangan kan mobil, kita yang menggunakan sepeda motor saja susah lewat, Dinas terkait jangan tidur aja di kantor, kami disini susah mencari makan” Ujarnya pula, kepada awak media.
Tampak personil unit Lantas Polres Siak mengurai kemacetan panjang tersebut, dengan mengalihkan pengguna jalan dari arah Perawang menuju ke Jalan Kampung Maredan melewati bawah jembatan.
Hingga berita ini diturunkan, Unit Lantas Polsek Tualang tidak bisa dihubungi untuk konfirmasi mengenai kemacetan tersebut, baik itu langsung maupun telefon seluler. (*)
Laporan : Idris Harahap
Editor : Indra H Piliang
