KARIMUNTODAY.COM, Teluk Kuantan – Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Posyandu di Desa Toar kecamatan Gunung Toar, ketua TP PKK Gunung Toar Gustinur dan Pemdes Toar melaksanakan pelatihan bagi kader Posyandu pada Rabu (1/9/2021). Pelatihan yang berlangsung di Aula PAUD desa Toar.
Ardi Setiawan S.kom mengatakan kepada media Karimuntoday.com melalui pesan WA ini merupakan salah satu program desa di bidang pemberdayaan perempuan, yakni pelatihan kader posyandu tentang pengelolaan administrasi posyandu Desa Toar, kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau..
Menurut Kades Toar bahwa melalui kegiatan ini diharapkan para kader posyandu akan semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan kegiatan rutin Posyandu di desanya, sehingga peran Posyandu dalam upaya konvergensi pencegahan stunting makin meningkat, ujar kades Toar yang juga ketua forum kades Gunung Toar.
Selain itu Ardi, juga menghimbau kepada kader-kader posyandu supaya memanfaatkan acara ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu desa Toar dan menyerap berbagai pemaparan materi yang disampaikan oleh kedua narasumber yaitu Mira Setiana S.Si Apt dari Dinas Kesehatan, dan Palji Alpala Yasrin SKM dari puskesmas Gunung Toar.
Pada kesempatan yang sama Gustinur dan team TP PKK kecamatan Gunung Toar, memgucapkan terima kasih kepada Pemdes Toar yang sudah memperhatikan pemberdayaan perempuan terutama kader-kader yang ada di desa. Disampaikan Gustinur pemateri pertama dari Dinkes memaparkan mengenai tugas dan fungsi posyandu. Pemateri kedua dari UPTD Puskesmas GT menjelaskan mengenai buku-buku yang harus ada dan cara mengisi nya.
Dalam sambutannya Mira Setiana menuturkan bahwa Posyandu memiliki peran yang strategis dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat dan program nasional Konvergensi Stunting di Desa.
“Sesuai dengan tujuan dibentuknya Posyandu yang merupakan garda utama layanan dasar kesehatan adalah untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, maka sasaran Posyandu bukan saja pada balita saja, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas,” ujar Mira.
“Saya harap para peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan seksama sehingga dapat memahani seluruh materi yang disampaikan para narasumber sebagai bekal melaksanakan kegiatan di desa masing-masing,” ucap Mira.
Juga mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa tidak ada pribadi atau lembaga di desa secara mandiri yang dapat menangani permasalahan stunting, perlu sinergitas dari seluruh pihak.
“Kepada seluruh kader Posyandu, saya berpesan agar meningkatkan koordinasi dengan seluruh pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan desa seperti guru PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit layanan pendidikan, kader PKK, Karang Taruna, tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli dalam upaya pencegahan stunting dalam naungan forum Rumah Desa Sehat. Tanpa sinergitas, maka kegiatan pencegahan stunting di desa akan semakin berat dilaksanakan,” tutup Mira Setiana (*)