KARIMUNKUNDUR

Potret Buram Pemerintahan, Mitan Langka Dan Harga Mencekik,Resahkan Masyarakat di Kundur

KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR –  Kelangkaan minyak tanah (Mitan) setelah konversi paket kompor dan gas dibagikan kepada masyarakat Kundur terkesan menjadi buah simalakama kama. Masyarakat Kundur belum mencapai 50% mendapatkan kompor dan gas, namun kuota minyak tanah telah di pangkas habis-habisan, sehingga masyarakat menjadi pusing tujuh keliling.

Dengan adanya pembagian konversi paket, kompor dan gas pada sebagian masyarakat di Pulau Kundur terkesan seperti buah simala kama, di telan mati Emak di buang mati Bapak. Mengapa demikian…?. Dengan adanya paket konversi kompor dan gas tersebut memang cukup bermanfaat bagi masyarakat yang sudah menerima. Namun di satu sisi konversi paket kompor dan gas tersebut cukup menjadi penderitaan dan kesengsaraann bagi masyarakat yang belum mendapat pembagian.

Kendati demikian banyak pihak yang berpendapat, kelangkaan minyak tanah (Mitan) di pulau Kundur adalah sebuah potret buram, lemahnya Pemerintahan saat ini dalam mengatasi keluhan masyarakat, sementara masyarakat sudah merasa sangat resah dengan langkanya minyak tanah bahkan dengan harga yang kian mencekik.

Dengan demikian, masyarakat yang belum menerima kompor dan gas meminta agar Pemerintah Karimun baik Bupati Maupun, DPRD untuk segera mengambil sikap dan langkah, agar pembagian kompor dan gas untuk masyarakat Pulau Kundur segera terpenuhi secara keseluruhan.

Ponadi salah seorang warga Kecamatan Kundur, berpendapat saat dikonfirmasi (12/7/2019), seharusnya pemerintah terlebih dahulu mengkaji masalah yang akan timbul jika manyak tanah di stop pasokannya. Sebab hal tersebut telah membuat kesengsaraan bagi masyarakat Kabupaten Karimun, khususnya di Pulau Kundur.

Selain itu, sebelum ada pemerataan pemberian kompor dan juga gas untuk masyarakat secara keseluruhan, pemerintah seharusnya memiliki kebijakan terkait pasokan minyak tanah agar masyarakat tidak menjadi kalang kabut,” imbuh ponadi.

Terpisah Suryani salah Seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Kundur Kota, turut mengeluh dengan langkanya minyak tanah (Mitan) di pulau Kundur khususnya di Kecamatan Kundur Kota. Menurut Suryani, kelangkaan minyak tanah di Kundur, semenjak adanya konversi kompor dan gas yang di bagikan pada masyarakat, sudah cukup membuat masyarakat merasa rugi dan lelah.

” Semenjak adanya pemberian kompos dan gas pada sebagian masyarakat di Kundur, telah membuat harga minyak tanah menjadi melambung dan mencekik,mencapai Rp.5000 sampai Rp.6000 per liter dari harga sebelumnya sekitar Kurang lebih Rp.3500 per liter,” Imbuhnya.

Ditambahkan, Disisi lain para ibu – ibu rumah tangga juga di buat merasa kesulitan dengan susahnya minyak tanah di dapat , semenjak satu bulan terakhir, sehingga ibu Suryani juga berpendapat, hal ini disebabkan lemahnya Pemerintahan saat ini untuk mengatasi keluh kesah masyarakat, sehingga wajar kalau kita mengibaratkan ini adalah potret buram beralihnya mitan ke gas,”  terang Suryani kepada awak media ini.(*)

Laporan   : Majid

Editor       : Indra H Piliang

Loading...
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close