KEPRIOPINITANJUNG PINANG

Opini Tentang Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Baiklah sebelum saya menyampaikan opini saya tentang Pembelajaran Daring, saya akan menjelaskan apa yang dimakusd dengan Pembelajaran Daring itu ? mungkin sudah banyak dari kita yang sudah tahu apa itu Pembelajaran Daring. Baiklah saya langsung saja menjelaskan apa itu Pembelajaran Daring.

Pembelajaran Daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.

Adapun macam-macam platform pembelajaran daring yang biasa dipakai adalah WhatsApp, Zoom, Google Class dan adapun yang bekerja sama dengan pemerintah adalah Meja kita, Quipper School, Zenius, Cisco Webex, Rumah Belajar, Microsoft Office 365, Kelas pintar, dan Ruang Guru.

Nah, dari pernyataan di atas, maka saya langsung saja menyampaikan opini saya terkait Pembelajaran Daring.
Pendapat Positif : Dengan pembelajaran di rumah, saya dapat fleksibel mengatur waktu, seperti kapan mengerjakan tugas, membantu orang tua, istirahat, beribadah, dan lain-lain. Awalnya saya tidak tahu apa itu
aplikasi Zoom.

Melalui pembelajaran Jarak Jauh, saya akhirnya mengetahui dan terbiasa menggunakan apikasi Zoom untuk belajar. Pemberian tugas yang menggunakan aplikasi pembuatan video pun menambah wawasan dan memotivasi saya untuk lebih kreatif dalam mengerjakan tugas.

Salah satu yang saya suka dari pembelajaran jarak jauh ini adalah saya mempunyai waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. Biasanya Ibu dan Ayah saya bekerja di luar rumah.

Saya senang sekali karena sepanjang hari bisa bertemu mereka di rumah. Kadang Ibu dan Ayah
ikutan rempong ngajarin saya dan adik saya belajar.

Pendapat Negatif :

Ribet. Semuanya serba online, mulai dari mempelajari modul pelajaran, latihan soal, mengumpulkan tugas, diskusi dengan teman, sampai ulangan. Walau pun sistem online memudahkan banyak pekerjaan, namun dalam proses pembelajaran, kami jadi mendapatkan tambahan pekerjaan, yaitu membuat dan mengirimkan foto, video, download materi, dan upload tugas yang telah dikerjakan.

Saya sampai pusing dan stres jika masih mengerjakan tugas lalu ada lagi tugas lain yang harus dikumpulkan pada jam yang sama. Ada juga tugas yang terlambat saya kumpulkan karna terkendala jaringan. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran tersebut,sehingga banyak peserta didik yang tidak memanfaatkan waktu pembelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Alhamdulillah, sekarang ini tenggat waktu pengumpulan tugasnya lebih panjang sehingga memudahkan siswa/mahasiswa dalam mengerjakan tugas, misalnya tenggat waktu pengumpulan selama seminggu”.

Menurut saya belajar online itu menyenangkan meskipun kurang efektif seperti belajar tatap muka seperti biasa, tetapi mengingat sekarang adanya pandemi ini semangat belajar kita tidak boleh turun justru harus lebih semangat, banyak juga keuntungan yang kita dapat dari belajar online seperti:

1. Waktu belajar lebih singkat Dengan mudahnya mengakses materi pembelajaran atau mengikuti video tatap muka, maka para pelajar memiliki waktu yang lebih cepat untuk belajar, apalagi belajarnya hanya di rumah, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke kampus atau sekolah seperti biasa.

2. Siswa bisa mengembangkan diri Belajar online yang tidak memakan waktu banyak dapat membuat pelajar bisa mengembangkan diri pada hal lain, seperti membaca, menulis atau menggambar.

3. Siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang dan Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa HP bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak hanya untuk bermain sosial media dan game.

Pembelajaran Daring bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19. Meski demikian, orang-orang belum terbiasa dengan sistem seperti ini jadi banyak orang yang mengalami curtural lag. Sebenarnya saya punya solusi yang menurut saya lebih baik yaitu dengan memberikan kesempatan bergantian untuk belajar di sekolah dan belajar secara online.

Keluh kesah saya selama mengikuti proses daring adalah sulit mencerna materi karena tidak adanya tatap muka secara langsung. Koneksi internet seringkali menjadi kendala. Tidak berinteraksi dengan orang lain secara langsung membuat saya kurang bersemangat. Sulitnya tugas-tugas yang diberikan.(*)

Oleh : Roslaini Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji

Loading...
 

Tags
Close
Close