JAWA TENGAHNASIONAL

Ponpes Al-Hidayah Membuka Balai Latihan Tenaga Kerja

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Pondok Pesantren Al-Hidayah,Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah,Membuka Balai Latihan Kerja. Balai  Latihan Kerja  dengan nama Komunitas Al-Hidayah ini dibuat agar para santri tidak hanya mahir dalam ilmu agama tetapi juga mahir dalam ilmu perbengkelan sehingga siap bersaing dengan tenaga lain.

Balai Latihan Kerja yang dinamakan Komunitas Al-Hidayah  di Pondok Pesantren Alhidayah Karangrayung,Grobogan,Jawa Tengah,resmi dibuka,Rabu pagi (19/2).  Balai Latihan Kerja batuan dari Kemetrian Tenaga Kerja yang bergerak bidang otomotif  tersebut dibangun dengan tujuan untuk mempercepat kompetensi tenaga kerja. Khususnya, komunitas agama non pemerintah. Seperti Pondok Pesantren Al-Hidayah.

“Tujuan untuk mepercepat kompetensi tenaga kerja khususnya agama non pemerintah.  Setelah mendapatkan pelatihan masyarakat Grobogan terutama santri bisa bersaing dengan tenaga yang lain,”ucap Muhammad Yusar Fahmi, Kepala Seksi Penyelenggara Balai Latihan Kerja Semarang.

“Jangka panjangnya saat selesai pelatihan, bisa menurunkan angka pengangguran,”jelasnya

Setidaknya Ada 10 BLK Yang Ada di Grobogan. Tak hanya gedung,pemerintah melalui kementrian tenaga kerja juga memberikan sarana prasarana berupa peralatan bengkel untuk menunjang pelaksanaan pelatihan di balai latihan kerja.

Menurut Muhmamd Zakki Iqbal, Ketua BLK Komunitas Al-Hidayah, memilih untuk pelatihan otomotif sepeda motor. Karena lebih banyak diminati para santri dan warga sekitar. Meski baru dibuka,namun sudah banyak peserta yang telah mengikuti pelatihan di BLK Al-Hidayah. Selain dari para santri,banyak peserta yang berasal dari para alumni dan warga sekitar pesantren.

“Kita memilih outomotif terutama motor, karena banyak diminiati santri dan warga sekitar. Peserta rata-rata dari para antri,alumni dan warga,”ucap Zakki

Zakki menambahkan. bagi peserta yang mengikuti pelatihan di BLK Al-Hidayah ini selain mendapatkan ilmu perbengkelan/juga mendapatkan uang saku dan sertipikat. Bagi peserta pelatihan juga gratis dan tidak dipungut biaya.

“Peserta selain ilmu perbengkelan, juga mendapat uang saku,sertipikat,dan perlu dicatat pesefta gratis tidak dipungut biaya,”jelasnya

Dengan Balai Pelatihan ini diharapkan kedepan para santri tidak hanya mahir dalam ilmu agama saja tetapi juga mahir dalam ilmu perbengkelan, sehingga menjadi tenaga kerja yang siap dan mempunyai kompetensi dengan keahlian perbengkelan sehingga mampu bersaing dengan tenaga lain. (*)

Laporan  : Nurulyadi
Editor      : Lukman Hakim
Loading...
 

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close