LIMAPULUH KOTA

Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang Bakal Menjadi Nagari Pariwisata

 

KARIMUNTODAY.COM, LIMAPULUH KOTA — Giatnya Pemerintahan Nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang bersama Pokdarwis untuk membangun destinasi pariwisata puncak Kayu Kolek, sarasah dan kebun bunga Prof Mayer di nagari saat ini. Memang untuk saat ini pembagunan pariwisata terfokus baru pada pembangunan infrasruktur dan tempat.

Kalau dilihat sepintas, memang belum begitu berdampak pada kenaikan ekonomi, baik bagi ekonomi nagari apalagi masyarakat banyak. Dikarenakan pengunjung belum begitu ramai datang. Kalau ada yang datang belum bisa berlama lama di lokasi, apalagi untuk menginap di rumah-rumah masyarakat, disebabkan masih belum adanya wahana penujang lainya.

Bagi anak-anak pengunjung. Kalau pemerintah dan Pokdarwis sudah masuk ke tahap pembangunan wahana bermain apalagi nantinya kalau semua wahana sudah siap. Berkemungkinan tempat wisata akan menghasilkan bagi masyarakat kampung.

Selagi pemerintahan membangun infrastruktur, sudah sepantasnya pulalah hendaknya masyarakat nagari untuk giat mempersiapkan diri, sarana parsarana seperti meningkatkan kebersihan lingkunggan kampung, menghidupkan lagi seni budaya lama kampung. Meramaikan tempat tempat ibadah di mesjid, mushala dan surau suluk.

Yang tak kalah penting melestarikan adat guna untuk penujang pariwisata nantinya. Serta menanam tumbuh tumbuhan, buah buahan di lahan tidur tak terpakai. Seperti tanaman limau manih (jeruk), pauh (mangga), pepaya madu dan banyak lagi jenis tanaman buah yang bisa tumbuh di kampung. Nanti bakal untuk penunjang pariwisata dan ekonomi masyarakat.

Hal yang demikian secara tidak langsung masyarakat nagari telah ikut serta untuk menjadikan Nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang Nagari pariwisata. Tampa ikut serta dan dukunggan masyarakat, apapun yang akan dibuat di kampung tentu tidak akan berjalan lancar Kalau ini terlaksana di nagari sudah barang tentu ekonomi masyarakat nagari akan terangkat.

Dan baru nagari bisa disebut nagari parawisata, karna semuanya sudah terhimpun baik Argo Wisata, budaya dan ponorama alam. Kita bisa lihat di kawasan kota, contohnya Kota Payakumbuh betapa giatnya pemerintahannya untuk menjadikan Payakumbuh menjadi kota pariwisata.

Pemerintahan Kota Payakumbuh sekarang mulai “melihat potensi yang ada di setiap kelurahan. Dan membanggun kembali potensinya. sekarang orang kota sudah mulai lagi mehidupkan kebudayaan lokal dan kuliner lokal seperti randang, batiah dan berbagai kuliner lokal lainnya.

Dan begitu juga meningkatkan kebersihan lingkungan dan merapikannya. Serta melestarikan keramah tamahan, adap bersopan santu masyarakat yang sebetulnya memang sudah kebudayaan. Orang minang kabau dengan pribahasanya “Nan kuriak kundi, nan merah sago. Nan baik itu budi nan elok itu bahaso. Kok rimau bana di dalam kaluanyo tatap kambing.” (*)

Loading...
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close